Peneliti dari Balai Arkeologi Kota Palembang, Sumatera Selatan, menemukan dua situs baru
di Kota Raya Lembak dan Desa Gunung Kaya, Kecamatan Pajarbulan,
Kabupaten Lahat, yang diperkirakan berumur 1.000 hingga 1.400 tahun.
Peneliti
Balai Arkeologi Kota Palembang, Kristantina Indriastuti, di Lahat,
Minggu (23/10/2011), mengatakan, penemuan baru di Desa Kota Raya Lembak
berupa 28 artefak yang terdiri atas kampung megalit, tujuh bilik batu,
empat lumpang batu, lesung batu, menhir atau batu tegak, dan 11 dolmen
atau meja batu.
“Artefak tersebut diperkirakan berumur 1.400 tahun atau merupakan peninggalan abad ke-14,” katanya.
Menurut
dia, di lokasi yang sama juga ditemukan empat titralit atau batu
bersusun, pahatan orang naik gajah, fragmen gerabah, dan keramik asing.
“Penemuan
di Desa Gunung Kaya, Kecamatan Pajarbulan, Kabupaten Lahat berupa
tempayan kubur, hasil penelitian penanggalan menunjukkan benda itu telah
berumur sekitar 1.000 tahun atau merupakan peninggalan abad ke-10,”
ujar dia.
“Proses
penentuan situs yang kami temukan dikenal dengan istilah dating atau
penelitian umur suatu situs tempat ditemukan peninggalan arkeologi itu,
dan dengan sampel arang yang dianalisis di laboraturium Badan Tenaga
Aton Nasional Bandung,” ujar dia.
Ia
menjelaskan, penelitian untuk menentukan umur situs atau temuan megalit
itu menggunakan sampel arang dengan metode radio carbon dating, dengan
dukungan dana penelitian dari Balai Arkeologi Palembang sendiri.
“Untuk
menemukan beberapa situs baru pada kedua daerah tersebut dibutuhkan
waktu sekitar satu minggu melalui penggalian,” kata dia.
Kristantina
mengemukakan, selama ini cukup banyak hasil penemuan situs atau
peninggalan megalitik di daerah Pasemah baik di wilayah Kabupaten Lahat
maupun Kota Pagaralam.
“Bila dibandingkan dengan daerah lain, Lahat dan Pagaralam memiliki temuan situs paling banyak di dunia,” ujar dia.
Penemuan
situs purbakala di daerah atau negara lain, kata Kristantina, hanya
satu atau dua jenis, sedangkan pada kedua daerah tersebut mencapai
puluhan jenis dan bentuknya.
Dia
mencontohkan, penemuan itu gerabah, kubur batu, dolmen, menhir, meja
batu, ranjang batu, goa batu, megalit dan masih banyak lainnya.
“Belum
lagi penemuan dua goa batu, kursi batu, megalit trimurti, dan kampung
megalit di Dusun Mingkik, Kelurahan Atungbungsu, Kecamatan Dempo Selatan
baru-baru ini,” ujar dia.
Bupati
Lahat Saifudin Aswari Rivai mengatakan pemerintah daerah akan
menganggarkan dana untuk meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan
berbagai peninggalan sejarah termasuk situs, arca, dan kuburan batu di
daerahnya.
“Ribuan
penemuan situs dan megalit di Lahat sebagian besar sudah masuk dalam
pengawasan BP3 Jambi. Sementara Pemkab Lahat hanya memfasilitasi dalam
proses pembebasan lahannya,” ujar dia.
Menurut
dia, saat ini pemerintah daerah sudah melakukan berbagai program
pembangunan untuk mendukung Lahat menjadi kawasan cagar budaya, termasuk
menggalakkan promosi wisata sejarah.
(berita8.com)
By : blankerz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar