Kategori

Artikel Populer

Total Tayangan Halaman

isi BLOG

Senin, 07 Februari 2011

Interior Etnik Berbalut Batik

Detail Berita
Foto: Ist
INTERIOR bergaya desain etnik bukan hal yang baru. Meski begitu, ide kreatif bisa selalu mengalir dan menghasilkan suatu tampilan yang benar-benar segar serta inovatif.

Karena itu, tak heran bila ide baru soal bagaimana mengatur interior ruangan agar terlihat menarik dan unik, termasuk untuk interior yang memiliki desain etnik, selalu bermunculan. Selama ini interior bergaya etnik kerap diidentikkan dengan gaya yang terlalu berat. Padahal, kenyataannya tidaklah selalu seperti itu. Biasanya rumah berdesain etnik memiliki komponen yang banyak menggunakan ukiran penuh atau memakai elemen yang berasal dari alam.

"Gaya etnik sebetulnya diambil dari ciri khas suatu kebudayaan atau daerah tertentu. Namun, saat ini menata hunian bergaya etnik tidak perlu secara keseluruhan, namun dapat diambil sebagai background, atau salah satu bidangnya saja yang ditonjolkan sebagai eye catching. Meski demikian, harus dalam satu keselarasan antara tekstur dengan ornamennya," ujar arsitek sekaligus desainer interior yang merangkap sebagai konsultan, I Oetomo Aryobimo.

Salah satu elemen yang bisa memunculkan nuansa etnik pada ruangan adalah ornamen batik. "Ambil saja salah satu contohnya, yaitu kerajinan dinding dari batik," imbuh desainer interior Emmy Susianti.

"Kerajinan yang akan membuat cantik dinding ruangan Anda misalnya tapestry atau gantungan dinding dari batik yang biasanya berupa handmadedan terbuat dari bahan-bahan material alami," tambahnya.

Kerajinan dinding dari batik merupakan bentuk seni yang biasanya menggunakan material dari lilin, tepung, atau pasta untuk menciptakan rangka desain dan polanya, yang biasanya diberi warna terang dan berani.

"Jikapun menggunakan bahan kain, pajangan batik hanya menggunakan bahan kain tekstil dengan kualitas terbaik. Penggunaan warnanya juga alami dari tumbuhtumbuhan. Semua itu dipadukan dengan penggunaan benang yang terbuat dari beragam material, mulai katun sampai sutera asli untuk lebih mempercantik penampilan serta tekstur karya seni tersebut," papar Emmy. Hiasan dinding batik zaman sekarang tidak selalu kuno dan membosankan. Terkadang mereka diberi tambahan detail seperti manik-manik, kerang-kerangan, koin atau bahkan diberi cermin.

Tekstil batik yang ditenun menggunakan tangan memang bisa menghasilkan karya yang sangat mengagumkan. Selain memunculkan nuansa etnik, karya seni itu juga dapat menciptakan suasana Asia ke dalam ruangan. Yang menarik, bukan hanya batiknya yang dapat mempercantik tampilan ruangan di rumah Anda. Alat yang digunakan untuk memberi cap batik pun bisa dipergunakan sebagai ornamen interior. Tidak percaya?

Anda pasti pernah mendengar istilah batik tulis dan batik cap. Nah, batik tulis adalah pembuatan batik yang menggunakan canting, sementara batik cap menggunakan alat khusus semacam cap batik yang terbuat dari tembaga dengan motif tertentu. Lalu, bagaimana menempatkan ornamen tersebut di dalam ruangan atau interior? "Anda bisa meletakkannya di atas meja konsol. Bentuknya yang cantik bisa menghadirkan nuansa klasik," usul Emmy.

Pegangan alat batik cap juga dapat dijadikan sebagai penopang, sehingga motif-motif yang tercetak dari lempengan tembaga dapat dinikmati. Untuk menghindari kesan monoton yang ditimbulkan warna alat batik cap, ada baiknya Anda menggunakan frame berwarna putih. Dengan begitu, batik cap bisa diaplikasikan sebagai hiasan dinding yang eye catching.

Ornamen lain yang bisa Anda gunakan untuk hiasan interior adalah alat makan berdesain batik. Anda tak perlu susah-susah mencarinya karena Iwan Tirta pernah meluncurkannya. Desainer yang identik dengan batik ini beberapa waktu lalu meluncurkan peranti makan eksklusif yang berdesain batik cantik. Koleksi Iwan itu bahkan sempat dipajang dalam sebuah pameran di Senayan City, Jakarta.

"Saya memang sengaja membuat peranti makan berdesain batik agar lebih eksklusif dan saya bisa memperkenalkan batik kepada pasar internasional," kata Iwan, saat itu.

Ada dua motif batik kuno yang bernilai seni tinggi yang diambil Iwan sebagai ide dasarnya, yaitu motif modang khas Yogyakarta dan motif hokokai dari Pekalongan. Keberadaan dua motif batik kuno tersebut kini semakin langka di tengah ragam batik modern yang makin semarak. Motif modang biasa digunakan sebagai busana bangsawan keraton Yogyakarta.

Motif ini banyak memakai ornamen geometris seperti segitiga berjajar. Bentuk segitiga itu merupakan simbol lidah api untuk menggambarkan semangat.

Iwan mengaplikasikan motif ini dalam nuansa warna biru pastel yang manis. Menurutnya, warna-warna pastel itu memenuhi selera pasar internasional. "Orang luar negeri lebih menyukai desain yang simpel serta nuansa warna yang kalem dan anggun, tidak terlalu meriah," katanya.

Sedangkan untuk keramik bermotif hokokai, Iwan mengambil ornamen kupu-kupu dalam nuansa pink yang segar. Motif hokokai merupakan ornamen batik khas Pekalongan yang terpengaruh oleh motif gaya Jepang. Nuansa batik pesisiran dalam motif hokokai banyak menampilkan variasi bentuk dan warna yang cerah. Masingmasing motif dibuat dalam perangkat makan lengkap untuk dining set, mulai piring, mangkuk kecil dan besar, cangkir dan tatakannya, wadah saus, hingga tempat lada dan garam.

sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2009/10/28/30/270108/interior-etnik-berbalut-batik

By : blankerz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar