Pada Sabtu (26/11) lalu, Jembatan Tenggarong di Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur, runtuh. Saat ini, terdapat enam teknologi
utama untuk membangun jembatan. Apa saja?
Cable-Stayed
Teknologi jembatan Tenggarong sendiri menggunakan cable-stayed. Teknologi cable-stayed
menjadi pilihan untuk membangun jembatan Tenggarong. Jembatan ini
sendiri terdiri dari satu atau lebih kolom dengan kabel yang mendukung
dek jembatan.
Terdapat dua kelas utama jembatan jenis ini.
Pertama, desain harpa di mana kabel dibuat hampir parallel dengan
memasang kabel pada beragam titik di menara agar ketinggian tiap kabel
yang dipasang sedemikian rupa sehingga posisi jalan di bagian bawah
dalam kondisi rata.
Kedua, desain kipas di mana semua kabel yang
ada terhubung atau melewati atas menara. Keuntungan utama menggunakan
jembatan jenis ini adalah, karena jembatan sangat keras, proses
deformasi yang terjadi di bagian bawah akan sangat berkurang. Selain
itu, jembatan jenis ini dapat dikonstruksi ulang melalui kantilever dari
menara di mana kabel yang ada berperan sebagai pendukung permanen atau
sementara pada dek jembatan.
Tak hanya itu, keuntungan lain
jembatan ini adalah, simetris dan mampu menggunakan berapa pun jumlah
menara. Di sisi lain, suspensi jembatan semacam ini hanya dibuat
sebanyak satu pasang menara saja.
Beam
Jembatan jenis
ini dikenal memiliki bentuk struktural paling sederhana yang didukung
batasan di tiap akhir dek jembatan. Jenis structural jembatan ini lebih
dikenal dengan dukungan sederhana.
Jembatan tersederhana jenis ini
bisa berupa irisan besar batu atau papan kayu di atas aliran air. Untuk
infrastruktur modern jenis ini, jembatan akan dikonstruksi dengan besi
atau beton yang diperkuat atau perpaduan keduanya.
Jenis jembatan
ini biasanya hanya digunakan untuk jarak dekat karena jembatan jenis ini
tak memiliki pendukung. Pendukung yang ada hanyalah tiang jembatan itu
sendiri.
Kantilever
Jembatan ini dibangun menggunakan
kantilever, struktur yang diproyeksikan secara horizontal ke satu
jarak, dan hanya didukung satu dasar. Untuk jembatan kaki kecil,
kantilever bisa berupa beam sederhana. Namun, untuk kantilever besar
yang dirancang untuk lalu lintas dibuat dari struktur besi atau balok
dari beton praktekan.
Besi pada jembatan ini merupakan terobosan
utama saat jembatan ini pertama kali dibuat. Jembatan ini bisa
menjangkau jarak 460meter dan bisa dengan mudah dikonstruksi tanpa ada
sedikit kesalahan.
Menurut teknisi jembatan John Alexander Low
Waddell, jembatan kantilever setidaknya merupakan satu struktur yang
berperan sebagai pelabuhan porsi lain yang meluas di luar dukungan
dermaga.
Arch
Jembatan ini merupakan jembatan dengan
batasan di tiap ujungnya yang berbentuk melengkung. Jembatan jenis ini
bekerja dengan menyalurkan beban dan memikul sebagian beban menjadi
dorongan horizontal di tiap batasannya.
Sebuah jembatan panjang
bisa terbuat dari serangkaian lengkungan. Disisi lain, jembatan ini tak
dianggap bernilai ekonomis. Jembatan jenis ini sendiri masih dibagi
menjadi beberapa jenis, termasuk corbel, aqua ducts dan canal, deck,
through arch, dan tied arch.
Suspensi
Jembatan jenis
ini menggantung dek yang ada di bawah kabel suspensi pada bretel
vertikal. Jenis jembatan ini pertama ditemukan di luar Tibet pada abad
15. Jenis jembatan ini memiliki bretel di antara menaranya serta kabel
bretel vertical yang menahan beban di dek bawah saat lalu lintas lewat.
Seperti
jenis jembatan lain, jembatan ini juga dibuat tanpa perancah. Kabel
suspensi dipasang di tiap ujung jembatan karena bagian inilah yang
mengubah tekanan yang muncul ke kabel tersebut.
Jenis jembatan ini
memiliki beberapa keuntungan termasuk bisa lebih panjang dibanding
jenis jembatan lainnya, tak butuh terlalu banyak bahan, tak perlu sering
mengakses bagian bawah jembatan saat konstruksi, dan jembatan jenis ini
mampu menahan gempa.
Kerugiannya, profil aerodinamis diperlukan
jembatan ini untuk mewaspadai angin kencang, jembatan jenis ini tak
terlalu keras dan dibutuhkan beberapa akses selama konstruksi.
Truss
Jembatan
jenis ini terdiri dari elemen terkait yang ditekan dari tensi, kompresi
atau terkadang muatan dinamis. Jembatan ini termasuk jenis jembatan
modern tertua. Jenis dasar jembatan ini bisa dengan mudah dianalisa dari
teknisi abad 19 atau awal 20. Jembatan ini dianggap memiliki nilai
ekonomis karena efisien dalam penggunaan bahan.
sumber: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1801632/inilah-teknologi-jembatan-terbaik
By : blankerz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar