Dikatakan bahwa tidak ada Negara lain di dunia ini yang memiliki sistem kepercayaan primitive sekuat Jepang. Hal ini bisa dipahami dari masih kuatnya nilai-nilai tradisional kepercayaan Shinto dalam masyarakat.
Shinto, yang berarti ”Jalan dewa” merupakan kepercayaan asli Jepang. Shinto didasarkan pada pemikiran yang percaya dengan banyak dewa (polytheisme) dan kekuatan alam (matahari, bulan, gunung, laut, ombak, angina, petir, dll). Sehingga, hal ini berpengaruh pada sikap hormat yang sangat tinggi masyarakat Jepang kepada alam, ditunjukkan dengan sikap merawat alam, hingga saat ini.
Shinto pada dasarnya merupakan keyakinan yang terbentuk karena adanya pengaruh Budha yang masuk dari China dan Korea, sehingga Butsudo (Jalan Budha) disebut sebagaikepercayaan dari ”luar”. Pada prosesnya, nilai-nilai Budha disesuaikan dengan nilai-nilai Jepang (di-Jepangkan).
Bisa dikatakan bahwa masyarakat Jepang menyatukankepercayaan Shinto dan Budha (disebut Shinbutsu shugo à shin = Shinto, butsu = budha, shugo = penyatuan). Maksudnya, ada dualisme pada orang Jepang dimana dewa Budha disamakan dengan dewa Shinto (Honji suijyaku). Selain itu, dualisme ini ditunjukkan dengan kepercayaan Jepang kepada keduanya, yaitu Shinto sebagai kehidupan dunia, dan Budha sebagai kehidupan akhirat. Dengan kata lain, dualisme ini menunjukkan pragmatisme masyarakat Jepang dalam memandang agama, bukan secara doktrinal. Dalam Shinto tidak ada kitab suci, hanya ada babad mitologi saja sehingga Shinto bukanlah termasuk ”agama”.
Dari penjelasan tersebut bisa ditarik pemahaman bahwa apa yang terjadi dalam masyarakat Jepang adalah agama tidak dijalankan sebagai doktrinal filosofis, namun sebatas nilai-nilai umum saja. Maka, tak heran apabila kita sering melihat kasus bunuh diri (harakiri) dalam masyarakat Jepang, karena mereka memang tidak takut mati dan tidak percaya adanya kehidupan sesudah kematian.
Oke sekarang tentang tradisi orang Jepang terkait dengan Shinto.
Sering kan kita lihat ada banyak sekali Matsuri (festival), yang sering menjadi daya tarik wisata Jepang?
Pembagian Matsuri berdasarkan macamnya adalah sebagai berikut :
1. Tsukagirei à upacara ritual terkait daur ulang hidup ; ex : upacara kelahiran, hamil, tujuh bulanan, shichi go san, kematian, dll
http://chikupunya.multiply.com
By : blankerz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar